Saturday, December 21, 2013

Semangat Monozukuri, Tips Sukses Industri Otomotif Jepang

Kamis, 21 November 2013
Thumbnail
REUTERS/Yuya Shino


Edwardchristhoper.blogspot.com - Tokyo: Perhelatan akbar Tokyo Motor Show (TMS) ke 43 akan dibuka ke publik pada Jumat (22/11). Padahal, kondisi perusahaan otomotif Jepang sempat terpuruk akibat gempa pada 2011. Sejumlah pimpinan perusahaan otomotif terkemuka Jepang pun memberi tips para pelaku usaha otomotif Jepang untuk bangkit kembali.

Akio Toyoda, Presiden Direktur dari Toyota Motor Corporation yang juga menjadi Presiden dari JAMA (Japan Automotif Manufacturer Association) memaparkan tentang bagaimana Jepang membangun industri otomotif.

Ketika meyelenggarakan TMS pertama pada 1954, saat itu pabrikan mobil Jepang baru belajar dari pabrikan Amerika dan Eropa, teknologi mobil yang dihasilkan masih biasa-biasa saja.

Tapi kini kondisi berubah total. Berkat kegigihan dari seluruh pelaku usaha yang terlibat dalam industri ini, Jepang dapat meraih posisi terhormat dalam industri otomotif dunia. Berbagai mobil konsep yang menggusung teknologi tinggi akan dipamerkan dalam even TMS tahun ini.

Toyoda mengatakan, DNA dari kegigihan orang Jepang dalam membuat sesuatu telah berakar dari tradisi masa lalu. Spirit of monozukuri atau semangat dalam membuat sesuatu yang dihayati oleh setiap rantai produksi dalam industri otomotif menjadi dasar bagi berbagai inovasi yang ada saat ini.

“DNA yang kuat dari semangat Monozukuri itu menjadi dasar bagi berbagai inovasi yang telah dan akan dihasilkan oleh industri otomotif Jepang,” ujar Toyoda seperti dilaporkan wartawan Media Indonesia Raja Suhud dari Tokyo.

Represantive Director Nissan Motor Corporation Toshiyuki Shiga mengatakan, kehandalan semangat monozukuri terlihat pada saat Jepang dilanda gempa hebat pada 11 Maret 2011. Pabrikan otomotif praktis berhenti berproduksi karena sekitar 500 supplier berada di area yang terkena gempa.

Dari kondisi yang terpuruk akibat gempa, para supplier dan produsen bahu membahu hingga dalam hitungan bulan, produksi otomotif dapat berjalan kembali mendekati level sebelum terjadinya gempa. “Saya sangat terkesan sekali dengan semangat monozukuri itu,” tandasnya.

Dan saat ini konsentrasi dari para perusahaan otomotif Jepang tidak hanya menciptakan mobil yang ramah lingkungan atau zero emission tapi lebih dari itu berupaya menciptakan mobil yang aman sehingga dapat menciptakan zero fatalities.

Editor: Henri Salomo Siagian                                              

Sumber : http://www.metrotvnews.com/

0 comments:

Post a Comment