Binatang Laut Yang Paling Berbahaya Di Dunia
Berenang adalah salah satu olahraga sehat yang dapat Anda lakukan. Tapi tidak di laut terbuka. Lebih baik mencari kolam renang atau tetap dekat ke pantai ketika Anda ingin berenang.
Seperti Kita tahu bahwa laut adalah tempat yang menarik sementara itu juga merupakan tempat berbahaya serta ada banyak hewan berbahaya yang hidup di laut. Kita harus berhati-hati saat menikmati laut, terutama ketika menyelam di laut. Berikut adalah hewan paling berbahaya di laut dimana kita harus berhati-hati dengan mereka
Sea Snake (Ular Laut)
Ketakutan dasar manusia pada ular menempatkan spesies ini pada daftar hewan laut berbahaya. Namun dalam kenyataannya ular laut ini hidup tersembunyi di laut dan tidak terlalu mengancam kehidupan manusia. Namun, bisa ular memiliki racun menakutkan. Dalam satu gigitan, bisa ular ini mampu melumpuhkan mangsa dan membunuhnya dalam hitungan detik.
Box Jellyfish
Photo Box Jellyfish by Peter Southwood CC BY-SA
Ini hewan yang berbentuk seperti jelly yang sangat berbahaya. Dalam setiap tentakel ubur-ubur spesies di Australia ini terdapat cukup racun untuk membunuh 60 orang. Bukan hanya itu, racun mematikan bekerja dalam kecepatan yang mengerikan. Hanya tiga menit dan kehidupan manusia bisa terbang. Ada juga spesies ubur-ubur dari Portugal yang kabarnya sengatannya seperti sambaran petir.
Puffer Fish
Racun mematikan yang disebut Tetrodotoxin (TTX) terkandung dalam ikan bertubuh gemuk ini. Racunnya lebih kuat daripada cyanide, mengakibatkan seseorang kesulitan dalam bernapas sebelum menyebabkan kematian. Bagian aneh adalah sejumlah koki profesional di Jepang memisahkan daging ikan dari racun sehingga dapat dikonsumsi sebagai makanan, maka berhati-hatilah.
Lion Fish (Ikan Singa)
Photo Lion Fish by Alexander Vasenin CC BY-SA
Menjadi ikan favorit untuk akuarium, ikan berduri ini terkenal dengan duri beracun. Meskipun tidak terlalu mematikan pada manusia, racun dapat menyebabkan sakit kepala, muntah, dan masalah pernapasan. Menurut beberapa laporan, gejala-gejala ini berlangsung selama beberapa minggu.
Saltwater Crocodile (Buaya Air Asin)
Photo Saltwater Crocodile by richard fisher CC BY-SA
Buaya air asin ini memiliki reputasi sebagai salah satu predator paling ganas di dunia. Hewan ini dapat tumbuh hingga lebih dari enam meter dan berat 1500 kilogram. Buaya Ini memiliki berbagai mangsa, termasuk monyet, kanguru, kerbau, hiu, dan bahkan manusia. Dengan menggunakan kekuatan besar, buaya air asin menggigit memutar di dalam air untuk melumpuhkan mangsanya dan kemudian memakannya.
Stingray Fish (Ikan Pari)
Photo by Adamantiaf CC BY-SA
Hewan ini menjadi perhatian dunia sejak kematian tragis seorang ahli biologi dan sejumlah "Crocodile Hunter". Ekor ikan pari yang berbentuk seperti tombak dan mengandung racun yang bisa menusuk dan membuat gagal jantung.
Sea Eel (Belut Laut)
Photo Moray Eel by Derek Keats CC BY-SA
Gigitan yang kuat dari gigi tajam belut laut dapat menyebabkan cedera serius rentan terhadap infeksi dari mulut hewan primitif ini. Belut sering bersembunyi di celah-celah dan lubang di terumbu selama siang hari dan berburu makanan di malam hari. Ahli kelautan menyarankan penyelam untuk menjaga tangan dari celah atau lubang untuk menghindari serangan. Satu hal lagi, jangan pernah memberi makan hewan-hewan atau bisa diserang.
Tiger Shark (Hiu Macan)
Photo Tiger Shark by Albert kok CC BY-SA
Hiu ini makan semuanya. Tidak peduli itu adalah ikan, burung, cumi-cumi, hiu kecil, lumba-lumba, dan bahkan ban mobil akan dimakan oleh ikan yang bergigi tajam ini. Menurut para ahli, banyak hiu ini hidup di daerah tropis. Ikan ini dapat tumbuh sampai lima meter dan berat sekitar satu ton.
Stone Fish (Ikan Batu)
Photo Stone fish by walknboston CC BY-SA
Ada dua alasan mengapa ikan ini terdaftar sebagai hewan yang berbahaya. Pertama, ini adalah ikan dunia yang paling beracun. Kedua, ikan batu berbentuk baik dalam kamuflase. Meskipun ikan ini pasif jarang menyerang, jangan pernah menginjakan kaki di atasnya. Toksin dari ikan ini dapat menyebabkan kelumpuhan sementara dan mungkin saja kematian jika tidak segera diberikan perawatan.
Sumber : http://www.aura-ilmu.com
0 comments:
Post a Comment