Edwardchristhoper.blogspot.com - New York: Komet ISON hancur akibat panas yang sangat tinggi dan tekanan gravitasi setelah mengelilingi Matahari, Kamis (28/11). Ada kemungkinan komet itu tidak dapat bertahan dalam perjalanan.
Sejumlah observatorium menyaksikan ISON berada pada titik paling dekat dengan Matahari atau perihelion. Ilmuwan untuk proyek SDO NASA, Dean Pesnell, mengatakan pihaknya tidak melihat komet ISON di SDO (Solar Dynamics Observatory)."Jadi kami pikir itu (komet) pecah dan menguap sebelum mencapai perihelion," ujarny seperti dilansir dalam laman NASA.
Sebuah video yang dilansir Space.com memperlihatkan komet ini tidak terlihat dalam rekaman pengamatan SDO.
Komet itu makin samar baik dalam pandangan observatorium Solar Terrestrial Relations Observatory NASA, Badan Antariksa Eropa dan Solar Heliospheric Observatory NASA.
Ini berarti komet ISON tidak akan terlihat di langit malam pada bulan Desember. (Ant)
Editor: Irvan Sihombing
Sumber : http://www.metrotvnews.com
0 comments:
Post a Comment